CARA MEMBUAT WEDANG JAHE ANGKRINGAN JOGJA

Resep Wedang Jahe Angkringan Jogja, Yogyakarta Sederhana Spesial Hangat Asli Enak. Wedang jahe rempah rempah paling enak diminum panas atau hangat yang dapat menghangatkan badan atau tubuh dan mengusir atau menghilangkan masuk angin memang paling cocok dihidangkan di daerah dingin atau diminum pada malam hari seperti di Bandung sambil nongkrong minum wedang jahe tanpa susu special agar tidak masuk angin. Bila mau membuat wedang jahe susu tinggal tambahkan susu kental manis atau susu murni segar.

Foto Resep Wedang Jahe Angkringan Jogja, Yogyakarta Sederhana Spesial Hangat Asli Enak
Gambar Wedang Jahe Angkringan Jogja, Yogyakarta

Menurut situs Wikipedia. Wedang jahe adalah hidangan minuman sari jahe tradisional dari daerah Jawa Tengah dan Timur, Indonesia yang umumnya disajikan hangat atau panas. Wedang jahe juga kadang disebut sebagai teh jahe, meskipun sama sekali tidak mengandung daun teh. "Wedang" sendiri adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti "minuman panas" walaupun begitu Anda bisa membuat minuman dingin dengan menambahkan es batu kedalam gelas. Walaupun tanpa kandungan kafeina, minuman ini sering kali disajikan dan dinikmati seperti teh. Minuman ini dibuat dari irisan jahe segar, gula jawa atau gula batu yang dicampur ke dalam air panas. Selain menggunakan jahe segar, masyarakat Indonesia juga menggunakan jahe bubuk sebagai bahan umum di resep tradisional mereka. Terkadang rempah-rempah seperti daun pandan, batang sereh, cengkeh dan/atau kayu manis ditambahkan untuk menambah aroma. Susu segar atau susu kental manis juga dapat ditambahkan, bahkan ronde isi kacang tanah seperti pada wedang ronde dan wedang ronde komplit terdapat sagu mutiara atau sekoteng atau pacar cina. Wedang jahe berbeda dengan resep wedang uwuh yang seperti sampah.

Sedangan Angkringan (berasal dari bahasa Jawa angkring yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melengkung ke atas) adalah sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Solo maupun Klaten angkringan dikenal sebagai warung hik ("hidangan istimewa a la kampung") atau wedangan. Gerobag angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Beroperasi mulai sore hingga dini hari, ia mengandalkan penerangan tradisional yaitu senthir (Ind: lentera, penerangan sangat sederhana tanpa kaca semprong dibanding dengan lampu tempel atau teplok yang terdiri dari botol biasanya berukuran pendek lengkap dengan sumbu dan minyak tanah atau minyak kelentik sebagai bahan bakarnya), dan juga dibantu oleh terangnya lampu jalan.

Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik, dan lain-lain. Minuman yang dijual pun beraneka macam seperti minuman panas atau minuman hangat teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, susu, bahkan minuman bubuk dalam kemasan. Semua dijual dengan harga yang sangat terjangkau murah meriah.

Meski harganya murah, tetapi konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antara pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.

Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA. Mereka menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam meskipun tak saling kenal tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-topik yang serius. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di tengah kota sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekadar melepas lelah.

Akrabnya susana dalam angkringan membuat nama angkringan tak hanya merujuk kedalam tempat tetapi ke suasana, beberapa acara mengadopsi kata angkringan untuk menggambarkan suasana yang akrab saling berbagi dan menjembatani perbedaan, seperti Angkringan JTF yang diadakan oleh Litbang dan juga Angkringan Ramadhan yang sering digelar di kampus-kampus menjelang buka puasa.

Perbedaan Macam-macam jahe emprit, jahe merah, dan jahe gajah

Jahe emprit atau yang biasa disebut jahe putih kecil lebih berwarna putih, bentuknya agak pipih, berserat lembut dan aromanya kurang tajam dibanding jahe merah. Jahe emprit banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu segar maupun kering. Jahe emprit juga digunakan untuk bahan pembuatan minuman, penyedap makanan, rempah-rempah serta cocok untuk ramuan obat-obatan.

Jahe merah memiliki kandungan minyak asiri lebih besar yakni sekitar 2,58 – 2,72 %. Sementara jika dilihat dari ukuran rimpangnya jahe merah memiliki ukuran rimpang yang agak kecil, ruas rata dan sedikit menggembung. Lalu panjang daun sekitar 24,5 cm- 24,8 cm.

Jahe gajah atau jahe besar/ jahe badak memiliki warna putih kekuningan. Di samping itu, rimpangnya lebih besar dan gemuk dengan ruas rimpang lebih menggembung dari pada jenis lainnya. Jahe gajah biasanya digunakan untuk sayur, masakan, minuman, permen dan rempah-rempah. Jahe gajah cocok dikonsumsi waktu berumur muda maupun tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan.

Nah, sekarang sudah tahu perbedaan jenis - jenis jahe dan tahu khasia dan manfaatnya jadi terserah Anda mau menggunakan jahe yang mana, kalau biasanya untuk membuat minuman wedang menggunakan jahe emprit rasanya lebih hangat dan harum serta wangi khas jahenya dapat.

Bahan campuran wedang jahe buat angkringan. Berikut kumpulan rahasia aneka kreasi dan variasi olahan resepi wedang jahe Jogja Ala Angkringan sajian sedap istimewa NCC lengkap dengan cara bikin sendiri di rumah ala rumahan (Homemade) step by step anti gagal yang simple, mudah dan praktis untuk konsumsi sendiri maupun untuk jualan ide usaha bisnis aneka minuman wedang jahe dengan membuka warung angkringan tradisional atau restoran ala cafe resto angkringan modern.

RESEP WEDANG JAHE ANGKRINGAN JOGJA


BAHAN :
  • 1/2 kg jahe emperit atau jahe emprit, jika suka bisa gunakan jahe merah atau jahe gajah
  • 6 liter air putih
  • Gula aren atau gula merah secukupnya
  • 1 batang serai
  • 5 butir cengkeh
  • 5 cm kayu manis
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 4 buah cabe (di sini bukan cabe yang buat nyambel, bila mau beli tanya saja sama penjual rempah-rempah/bahan-bahan jamu)
CARA MEMBUAT WEDANG JAHE ANGKRINGAN JOGJA :
  1. Panggang atau bakar dulu jahe kuning biasa atau jahe merah, setelah sudah dibakar tumbuk jahenya sampe halus, rebus air di atas arang/mowo hingga matang.
  2. Masukkan bahan-bahan yang sudah di sediakan seperti di atas aduk hingga merata dan setelahnya wedang jahe siap dihidangkan.
  3. Pada saat wedang jahe mau di hidangkan usahakan masih dalam kondisi air masih panas karena wedang jahe lebih nikmat di sajikan saat masih hangat.
  4. Sajikan cemilan khas angkringan.

CARA MEMBUAT WEDANG JAHE ANGKRINGAN JOGJA